Meningkatnya Pemanasan Global


Seperti yang kita ketahui, bahwa panasnya cuaca makin banyak bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali. Mulai dari banjir, angin puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa suhu panas yang terjadi sekarang merupakan fenomena akibat adanya gerak semu matahari. Ini menjadi suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Gelombang panas dapat terjadi selama beberapa hari hingga beberapa minggu dan merupakan penyebab signifikan kematian akibat cuaca. Sebenarnya, tidak ada definisi standar mengenai gelombang panas. The World Meteorological Organization mendefinisikan gelombang panas sebagai kondisi ketika suhu mencapai lebih dari suhu maksimum rata-rata sebesar 5 derat celcius atau lebih selama lima hari atau lebih berturut-turut. Suhu yang sangat panas selama beberapa waktu ini dapat berbahaya bagi makhluk hidup. Amerika Serikat dilanda gelombang panas dan kekeringan pada tahun 1988 yang menewaskan lebih dari 4.000 orang.


Usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi gelombang panas yaitu:

 1. Minumlah lebih banyak air Mengonsumsi lebih banyak air saat suhu tinggi menyerang dapat membantu tubuh menghindari kekurangan cairan dan melindungi ginjal.

2. Menggunakan kipas angin, Hembusan angin dari kipas angin dapat membantu mempertahankan suhu tubuh normal agar tetap dingin melalui transfer panas dan penguapan keringat melalui kulit.

3. Membuka semua jendela, Saat suhu udara terasa sangat panas, sebagian besar dari kita mungkin akan membuka semua jendela untuk membiarkan angin masuk ke ruangan. Namun jika hal ini dilakukan pada siang hari, sebenarnya justru akan membuat suhu ruangan lebih panas. Sebaiknya jendela hanya dibuka saat udara di luar ruangan lebih dingin daripada di dalam ruangan, biasanya terjadi pada malam hari.

4.Menjaga lingkungan,Tanaman dapat membantu mengurangi suhu udara. Sebaiknya tanam tanaman di sekitar rumah dan daerah sekitar kita

Dengan melakukan hal-hal di atas, kita dapat membantu mengurangi dampak buruk dari gelombang panas serta menjaga kesehatan.


Ancaman debu dan polusi udara saat mudik Lebaran:

rasanya tak dapat terelakkan. Ditambah lagi dengan jalanan yang dipenuhi oleh mobil yang mengeluarkan asap dari knalpot, rentan membuat pernapasan terhambat, bahkan berisiko mengancam nyawa.

Berdasarkan penelitian International Agency for Research on Cancer (IARC), disebutkan bahwa polusi udara memiliki sifat karsinogenik pada manusia. Itu artinya, polusi udara dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai jenis penyakit kanker.

Polusi udara di sini bukan hanya berasal dari kendaraan bermotor saja, melainkan sumber lainnya seperti pembakaran sampah hingga rokok. Kombinasi tersebut sukses menyebabkan polusi udara makin parah, membawa dampak buruk terhadap tubuh Anda, terutama pada organ pernapasan.

Ada pula debu. Saat udara panas dan kering, debu-debu dapat beterbangan dengan mudah. Efek sampingnya serupa dengan polusi udara, yakni memengaruhi kesehatan organ pernapasan.

Tak berhenti di situ, debu juga terbukti dapat membuat kulit menjadi lebih kusam. Hal ini menjadi makin parah karena berkendara di siang hari juga akan membuat Anda terpapar matahari dengan intensitas tinggi.

Karena itu, Anda mesti waspada dengan segala bahaya debu dan polusi udara saat mudik. Kenali segudang risiko yang bisa terjadi di bawah ini.

Dampak kesehatan akibat polusi udara

Perjalanan dari kota tempat tinggal Anda menuju kampung halaman, terutama yang terletak di pulau Jawa, mempunyai dua jalur utama yang banyak dilalui oleh kendaraan. Dapat dibayangkan seberapa padatnya kendaraan yang melewati jalur tersebut. Dengan sesaknya jalan oleh berbagai macam kendaraan, maka polusi udara dan debu tidak dapat dihindari.

Jika Anda mudik dengan mengendarai kendaraan roda empat atau lebih yang menggunakan AC di dalamnya, mungkin tidak akan merasakan debu dan polusi ini. Namun bila menggunakan kendaraan roda dua, kondisi tersebut harus bisa dihadapi.

“Debu dan polusi itu substansi yang sangat berbahaya bagi kesehatan paru-paru. Ditambah dengan rasa letih yang Anda alami, penurunan imunitas pun kemungkinan besar akan terjadi. 

Selain berdampak pada pernapasan, polusi udara juga dapat mengganggu kesehatan kulit. Kolagen kulit diketahui dapat rusak karena polusi udara. Inilah alasan mengapa kulit yang sering terpapar polusi udara cenderung lebih kusam dan keriput.

Polusi udara yang banyak mengandung debu kotoran juga dapat menyumbat kelenjar minyak di kulit. Alhasil, masalah jerawat yang mengganggu bisa muncul.

Tak hanya itu, kanker kulit juga bisa terjadi. Kulit Anda dapat menyerap berbagai zat berbahaya yang tersimpan di dalam polusi udara. Jika ini terjadi dalam waktu lama, risiko terjadinya kanker kulit akan makin meningkat. Kondisi ini menjadi makin parah jika Anda sering terpapar sinar UV setiap hari.

Melihat kondisi tersebut, dr Kartika menyarankan agar Anda menggunakan masker dan mengonsumsi makanan sehat untuk menjaga ketahanan tubuh saat mudik. Khususnya ketika Anda mudik dengan menggunakan kendaraan roda dua. Jangan lupa untuk menggunakan kacamata dan masker penutu mulut dan hidung, agar Anda dan keluarga terhindar dari debu dan polusi selama perjalanan mudik.

“Jika Anda bepergian dengan dua orang atau lebih, sebaiknya gunakan kendaraan roda empat atau umum. Apalagi jika Anda membawa anak yang masih berumur di bawah 5 tahun, karena daya tahan tubuhnya masih rendah,” 

Merebaknya debu dan polusi udara selama perjalanan mudik Lebaran tentu tak dapat dihindari. Namun Anda dapat mencegah dampak buruknya dengan melakukan tips yang telah dijelaskan di atas. Semoga perjalanan Anda lancar sampai tujuan!  



Komentar